Ajari anak anak kita ,mencintai Bumi.
😉.Ok para blogger di seluruh Indonesia dan seluruh Dunia,artikel saya sederhana,tapi akan menjadi luar biasa karena pasti susah untuk di lakukan.
Pertama kita mengulas balik dan sedikit santai menoleh kebelakang,tentunya dengan kapasitas dan kemampuan kita yang hidup di abad 20 ini.Bumi kita ini jelas sudah sangat tua dan keberadaannya sendiri sudah sangat-sangat berbeda jauh dibandingkan pertama kali manusia dan hewan purba ada di dunia ini.Banyak sudah manusia abad 20 yang menempati bumi ini secara tidak langsung menikmati semua fasilitas yang disediakan Bumi ini.Dari mulai makanan,minuman,bahan bangunan,mineral dan lain lain.Dan satu hal,manusia tidak pernah merasa cukup,karena manusia punya kebebasan untuk berkembang,berfikir,dan berkarya,itu juga merupakan hak hakiki manusia juga.Ok sahabat blogger,suasana sedikit hangat,kita sudah melakukan pemanasan ala kadarnya.Tidak dipungkiri,dan tidak pula kita pura pura bumi yang kita huni,tempati,dan kita sayangi ini,tidak merasa lebih berat menopang kebutuhan kita kita.Hutan belantara,pegunungan,air sungai yang sejuk,memang saudara saudaraku,masih ada dan banyak di belahan dunia manapun.Tapi itu tidak akan sama dan tidak akan kembali seperti dahulu.Sedikit memanas udara di meja tulis saya,sedikit terbawa alur cerita yang saya tulis sendiri,mungkin air putih di gelas samping saya bisa menyejukkan rasa dahaga ini.Ok saudaraku semua,kita lanjutkan ulasan sederhana saya,dan tentunya tidak sesederhana apa yang terjadi dengan nasib bumi kita.Jujur umur saya sudah genap 39 tahun,sisa berapa tahun lagi umur saya?,tidak ada yang tahu,yang pasti tambah berkurang he he he…..Di sisa umur umur kita,terbersit satu atau paling tidak pernah terpikirkan walau sekedar lewat saja.”Bagaimana nasib Bumi ini pada masa dimana anak anak kami berkembang dewasa?”,apa yang kita lakukan untuk Bumi tidak akan lebih banyak dibanding generasi anak anak kita nantinya.Bahkan mungkin dan memang itu bisa terjadi,di sisa umur kita ini.kita tidak akan sempat memberikan apa yang Bumi mau dan inginkan.Apa yang bumi kita ini harapkan dari kita kita yang menghuninya ber abad abad silam ini?….Andaikan Bumi bisa mengutarakan isi hatinya,dia bilang seperti ini,menurut persepsi saya,”Saya tidak akan meminta kepada manusia untuk membayar dari apa yang manusia sudah ambil,karena sebesar dan senilai apapun yang mau manusia gantikan atas apa yang sudah diambil manusia,tidak akan pernah sama dan cukup”.Maka sang Bumi tercinta ini cuma bilang,”Jangan biarkan aku tergeletak setelah kamu ambil,kembalikan semula tempatku dan berikan aku tongkat yang kuat,bilamana kalian mau mengambil sesuatu dariku,aku tidak jatuh terlalu sakit”.Sebentar….saya mau minum air putih segelas lagi………………………Akankah kita sempat atau bisa merawat Bumi ini,paling tidak bukan hanya mengambil apa yang Bumi punya?.Sebagian orang atau lebih banyak orang atau golongan,mungkin Bumi ini gk berarti apa apa,yang penting mereka dapat keuntungan dan sesuatu dari Bumi yang nantinya bisa mereka nikmati bersama keluarga dan saudara saudaranya.Bukan munafik,saya bisa bilang seperti itu karena jujur saya dalam kondisi bukan orang yang mempunyai segalanya.Kalau saya berada di pihak atau di posisi saya adalah orang yang mempunyai segalanya,saya tidak akan menulis cerita atau artikel seperti ini.Lebih baik saya mencari kekayaan atau uang dari hasil mengambil sumber daya atau mineral yang Bumi punyai.Saya sadar apa yang Bumi kandung dan punya,itu hak semua orang untuk mengambilnya dan sepenuhnya untuk kebutuhan umat manusia di seluruh belahan Bumi tidak terkecuali.Anak anak kita nantinya mempunyai seorang anak juga,dan anak dari anak kita terus akan memberikan keturunan turun menurun.Dan jelas kebutuhan manusia di abad selanjutnya pasti akan bertambah.”Kamu bodoh penulis……jawab sang pembaca artikel”,bertambah nya abad,bertambah juga Ilmu pengetahuan yang bisa mengalihkan kekurangan kekurangan Bumi yang kamu bilang semakin habis terkuras.Saya sedikit termenung dan bukan dalam posisi mau membela diri he he he…..,saya pun bilang,iya kamu benar sekali,bukan tidak mungkin pada jaman yang akan datang,air minum bisa dihasilkan secara instant tanpa harus mengambil dari Bumi tercinta.Tapi sebentar,bukan mau minum air putih lagi…..nanti kembung perut kebanyakan minum he he he,…..tetap saja semua tehnologi itu datangnya dari Bumi juga,adakah satu saja bahan tehnologi yang murni tidak diambil dari mineral Bumi?……Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada semua pembaca,kita harus tetap menjaga,merawat,dan juga berusaha tidak merusak apa yang ada di Bumi ini dengan cara yang tidak di sengaja atau bahkan di sengaja.
Ada sedikit makanan….sebentar saya makan sedikit saja,sekarang keadaan Bumi sudah seperti ini,sepertinya tidak usah saya jelaskan,tehnologi internet dunia maya sudah merambah seluruh belahan dunia,anak kecil saja sudah tahu keadaan Bumi kita seperti apa sekarang.Dan pada waktu ini sepertinya sudah terlalu klasik kalau kita saling menyalahkan,sudah tidak pantas lagi hal seperti itu kita lakukan.Yang sekarang harus kita sadari adalah bagaimana Bumi kita yang tercinta ini mampu bertahan sampai akhir kehidupan Manusia datang.Secanggih canggihnya tehnologi,tidak akan bisa merubah memperbaiki bentuk,keadaan,Rupa dari Bumi ini lebih baik dibanding dengan memperbaiki Moral dan tingkah laku individu individu di Bumi ini.”Pisau tajam dan canggih sekalipun tidak akan bisa memotong benda yang rapuh,kalau cara memakainya terbalik”.Dengan cara apa??…..pendidikan super canggih,super hebat dari para Guru pengajar,untuk memberikan Ilmu pengetahuan memperbaiki,merawat Bumi ini?.Bukan dari itu semua……..”sang pembaca mulai berfikir,yang nulis artikel mulai gila!!!?.Sekarang saatnya saya bilang,dan memang sudah waktunya saya berikan,karena sebernarnya artikel ini hanya berbelit belit dari awal he he he…..,tapi tidak sedap dan nikmat kalau kita memberikan ikan segar langsung kepada anak kita,kita beri anak kita cara mendapatkannya,dan memberikan penjelasan juga dari mana mendapatkannya.Dengan lantang saya katakan,yang bisa membuat Bumi ini bisa bertahan untuk tetap di tempati manusia manusia berbagai corak ragam dan keunikan serta kemauan yang berbeda beda adalah,Orang tua!!!…….Ada apa dengan orang Tua???…sebentar juga masuk liang kubur,bagaimana bisa menyelamatkan Bumi??.Yang bakal menyelamatkan Bumi dari sedikit atau banyak kehancuran bukan Orang tuanya.Peran dari orang tua untuk anak anaknya itu yang akan menentukan Bumi ini sampai kapan bisa berperan menopang kehidupan umat Manusia.Benar……..dari orang tua untuk anak anaknya,selalu berikan anak anak kita pengajaran,ajakan dan bimbingan pengarahan serta pengertian,bahwasaannya Bumi bergantung besar kepada anak anak kita kelak.Sejujurnya saya baru sekali ini memikirkan tentang Bumi yang saya tempati selama 39 tahun terakhir,hari hari yang lalu terlalu sibuk dengan namanya,hidup mencari uang dan kebutuhan.Dan saya sangat bangga dengan aktifis aktifis pecinta lingkungan yang ada di seluruh dunia,yang secara tidak langsung berperan untuk menjaga kelestarian Bumi ini.Selalu bimbing dan beri anak anak kita wawasan tentang bagaimana menjaga Bumi ini tetap lestari walaupun tidak akan pernah seperti dahulu kala.Dimulai dengan kesederhanaan cara merawat lingkungan hidup di sekitarkita dulu,”lah terus kapan lagi mau menyelamatkan Bumi ini kalau sekarang saja masih dalam lingkup sekitar kita saja?”.Saya bilang dari lingkup sekitar kita dahulu,bukan berarti semua orang harus seperti itu,saya mengatakan seperti ini karena ini yang terjadi dengan saya,ini yang terjadi dengan hidup saya,dan saya berharap ini tidak terjadi kepada semua orang.”Penulis artikel mulai terbawa suasana he he he……,terlambat??….sama sekali tidak,terlambat untuk bangkit dan memperbaiki keadaan,jauh lebih baik dari diam dan meratapi apa yang sudah terjadi.Awali dengan bicara kepada anak anak kita,saling bertukar wacana dan pikiran,akan lebih bagus kalau anak anak kita juga antusias dan sejalan dengan arah tujuan kita sebagai orang tua.Sebisa mungkin semampu mungkin,tempatkan posisi kita dalam zona aman,artinya apa yang kita sampaikan kepada anak anak kita,kita mengerti dan melakukan hal yang benar terlebih dahulu.”Akan terlihat konyol,saat kita memberikan bimbingan dan ajakan kepada anak anak kita untuk mencintai Bumi ini,dibelakang mereka kita masih melakukan hal hal buruk untuk Bumi ini”.”Saya sama sekali tidak ada waktu untuk itu semua,karena tuntutan hidup keluarga,membuat saya sangat sangat sibuk”.Sang pembaca artikel juga mulai terbawa suasana he he he……
Maaf,saya sampai lupa memberikan jarak paragraf di artikel saya ha ha ha ha.Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada semua pembaca,memenuhi kebutuhan keluarga itu wajib dan harus kita berikan sepenuhnya untuk keluarga.Anda seorang petani?…anda seorang Nelayan?…anda seorang Pebisnis?….anda seorang Pejabat tinggi negara?….anda seorang Penggali kubur?…anda seorang Tukang batu?…Tetap saja sesibuk sibuknya anda semua bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga anda,anda juga masih menapakkan kaki diatas Bumi tercinta ini.Penulis artikel merasa bahwa pembaca mulai sedikit tidak nyaman dengan ulasan ulasan sang penulis,maka dari itu saya sedikit menurunkan tempo penekanan pada kata kata yang saya tulis,dan mulai dengan sedikit lebih harmonis dalam penuturan kata kata.Sisakan sedikit waktu saja satu kali dalam seminggu satu jam saja……..sebentar sebentar…..kok mirip judul lagu? ” satu jam saja”?…..Penulis mulai lapar?…he he he,Ajak anak anak kita ke tempat dimana pun dan di bidang apapun kita bekerja,saya tidak akan mengarahkan pembaca ke bidang Pertanian,atau Perikanan,terlalu mainstream ha ha ha ha.Anda pebisnis atau pejabat tinggi negara,ajak saja anak anak anda ke kantor anda bekerja.”Di kantor tidak ada hal yang berhubungan dengan melestarikan lingkungan hidup,gimana sih anda ini”.Jujur saja,memang tidak ada hubungannya,tapi selalu dan akan selalu ada hubungannya,kalau kita benar benar mencari dimana hubungannya.Karena pada dasarnya di Bumi ini semua seperti sirkulasi udara,berputar dan saling terhubung.”jangan di baca sampai akhir pemirsa,kata sang pembaca artikel,penulis ini jelas jelas sudah kehilangan nalarnya”……he he he….
Sederhana saja,anda pejabat negara bagian hukum,sepertinya akan sulit memberikan anak anak pembelajaran,ajakan,atau bimbingan yang berhubungan dengan alam dan Bumi ini.Dari awal kita sudah berkomintmen untuk menjaga Bumi ini dan juga merawatnya kan?.Ok,Ubah saja kantor anda yang berisikan benda benda bertehnologi canggih dengan memberikan sedikit nuansa alam dan tumbuhan,demi anak anak kita demi Bumi yang tercinta ini kita lakukan segala daya upaya,Tempatkan dua atau empat buah pot tanaman di tempat anda bekerja,walau cuma bisa diberikan bos anda waktu satu kali dua puluh jam untuk hal tersebut.Karena tidak mungkin pot bunga atau tumbuhan ada di dalam ruang kerja anda selamanya ( sudah menjadi kebijakan kantor ).Paling tidak jadikan itu sebagai obyek pembimbingan anak anak kita tentang upaya melestarikan bumi tercinta ini.”Kalau hanya menempatkan pot bunga atau tumbuhan seperti itu,semua orang juga bisa,penulisnya asal bicara”. he he he he……Di sebuah ruang kantor saja ada tumbuhan dan menjaganya,seharusnya di alam bebas akan lebih mudah merawat dan melestarikannya,karena pada dasarnya alam dan Bumi dari dahulu kala,mampu bertahan hidup tanpa campur tangan Manusia.Kurang lebih seeprti itu cara penyampaian orang tua kepada anak anaknya,tentang kepedulian generasi penerus yang akan meneruskan dan melestarikan lingkungan hidup kita dan melestarikan sampai selama lamanya.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada semua saudara seluruh Indonesia dan seluruh dunia,sebatas ini saya bisa memberikan secuil dan segelintir wawasan sederhana tentang melestarikan lingkungan hidup dan khususnya Bumi tercinta ini,semoga bisa bermanfaat dan saya sampaikan maaf sebesar besarnya bila ada kesengajaan atau tidak,tentang penulisan kata kata artikel ini yang berhubungan dengan nama,tempat atau benda .Terimakasih dan selalu semangat.